the LOVE for I.S.L.A.M

hanya ingin menjadi khilafah sebagaimana semesttinya

Senin, 04 April 2011

Inilah AL-GHUROBA (orang-orang yang terasing) di ZAMAN KEGELAPAN abad 21

by Lucky Arif
Marilah kita merenung tentang orang-orang aneh (Al-ghuraba). Tentang mereka Rasulullah pernah bersabda : "Berbahagialah Al-ghuraba , orang-orang aneh ini." tanda-tanda mereka seperti disebut Rasulullah saw adalah :

Pertama, "Mereka mencoba menimbulkan perbaikan ketika manusia sudah rusak."
Dalam hadist lain disebutkan,
"Mereka itu manusia-manusia yang sholeh, yang jumlahnya sedikit, ditengah-tengah manusia yang durhaka."
Sebuah riwayat dari Rasulullah saw menyebutkan,
"Islam mulai dengan aneh dan kembali lagi dengan aneh seperti permulaan. Berbahagialah orang-orang yang aneh itu!" (berbagai sanad dan matan hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jawhiyah Madarij
Al-Salikin juz 3 dan Al-Rasyad Al-Haditsah, hal 194-19cool.

Pada hari kita memerlukan ghuraba, orang-orang asing yang ingin memperbaiki masyarakat di sekitarnya ketika orang lain datang dan mengatakan bahwa korupsi sekarang merupakan kebudayaan masyarakat . Kita memerlukan orang-orang tabah untuk hidup tanpa melakukan korupsi sama sekali . Para ahli fikih menyebut dengan satu istilah yang bagus sekali. "Dia suci dalam dirinya dan juga berusaha menyucikan orang lain."

Pribadinya bersih dan dia berusaha membersihkan orang lain . Tingkah lakunya indah dan ia berusaha mengindahkan tingkah laku orang lain. Ditengah-tengah orang yang sudah menganggap moralitas yang rusak sebagai ciri modern, orang yang mempertahankan moralitasnya merupakan orang yang dianggap aneh . Ditengah-tengah kebiasaan melanggar norma yang berlaku, orang yang kelihatan bertahan kepada norma dengan seluruh keyakinannya akan dianggap aneh. Orang-orang yang berlomba-lomba menumpuk kekayaan sementara ia mempertahankan kesederhanaannya karena ingin memelihara kebersihan dirinya, maka sering ia dianggap aneh oleh orang disekitarnya. Tetapi marilah kita ingatkan kembali :
"Berbahagia benar orang-orang yang aneh seperti itu."

Kedua, Rasulullah saw bersabda:
"Mereka mengisi apa yang hilang; mereka melengkapi apa yang ganjil; mereka memenuhi apa yang kosong."
Didalam masyarakat, kita sering mencari orang yang kuat keyakinannya. Kadang-kadang kita meraba-raba siapa yang patut dijadikan contoh dalam kehidupan ini. Ghuraba biasanya tampil sebagai manusia model, manusia yang bisa dicontoh karena kebersihan dan kesucian pribadinya ditengah-tengah berkecamuknya kemunafikan, ditengah-tengah usaha untuk menjilat keatas dan memeras kebawah. Kalau kita melihat ada orang yang berjalan diatas rel yang benar dan tetap menyampaikan apa yang benar itu benar, dan apa yang salah itu salah, tanpa memperdulikan resiko yang dihadapinya rasanya ada semacam kekuatan ditengah-tengah keausan bimbingan dalam diri kita. Masih ada bintang ditengah-tengah gelapnya malam. Orang itu biasanya mengisi apa yang hilang ditengah-tengah masyarakat. Ketika orang kehilangan identitas, mereka menunjukkan beginilah identitas Islam. Ketika orang kebingungan tidak mempunyai pedoman, pribadi mereka menunjukkan tuntunan yang jelas.

Rasulullah saw bersabda Al-ghuraba itu adalah :
"Mereka yang menambah sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan manusia lain."
Ketiga, sabda Rasulullah :
"Mereka menghidupkan kembali sunnahku setelah sunnahku dimatikan oleh manusia."
Ketika bid'ah menyebar ketengah-tengah masyarakat mereka mengajak umat kembali kedalam Al-quran dan Sunnah. Ketika beberapa ajaran Rasulullah sudah ditinggalkan , mereka tampilkan kembali ajaran Rasulullah saw. Dalam hubungan ini saya membacakan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmuji:
"Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang ayat ini, Wahai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu; tidak akan memudharatkan kamu orang yang pepat apabila kamu berada dalam petunjuk."

Sahabat ini bertanya karena sebagian orang menganggap bahwa tidak usah memperhatikan orang lain, perhatikan sajalah diri kita sendiri. Asal kita berada dalam petunjuk tidak ada yang akan menyengsarakan kita.

"Maka berkatalah Rasulullah saw, suruhlah orang berbuat Makruf dan laranglah berbuat jahat, sampai aku nanti mengalami suatu jaman ketika kebatilan diperturutkan orang, ketika hawa nafsu diikuti orang, dan ketika dunia dilebihjam atas akhirat dan setiap orang merasa kagum dengan pendapatnya sendiri. Maka peliharalah keistimewaan dirimu , jauhilah apa yang terbiasa dilakukan orang-orang awam, sebab dibelakang kamu itu akan ada jaman-jaman yang memerlukan kesabaran bagimu. Orang yang berpegang teguh pada agamanya dizaman itu seperti orang memegang bara. Orang yang beramal pada zaman itu akan diberi ganjaran seperti ganjaran lima puluh orang yang beramal seperti dia. "Aku bertanya ; Wahai Rasulullah apa mereka mempunyai ganjaran lima puluh kali ganjaran orang dizaman mereka ? Jawab Rasulullah, "Tidak, mereka memperoleh ganjaran lima puluh kali ganjaran kamu yang ada sekarang ini."

Disini Rasulullah menunjukkan bahwa akan datang suatu zaman ketika orang memegang agama dianggap aneh, dianggap ghuraba, sehingga lantaran keanehannya ia seperti memegang bara ditangannya. Bila dilepaskan bara itu akan padam, bila dipegang bara itu akan menyengat dirinya. Orang yang mempertahankan keyakinannya, orang yang ini memelihara kebersihan pribadinya, orang yang ingin memelihara Sunnah Rasulullah yang sudah mati, ia hidup seperti memegang bara, dia selalu dalam keadaan panas. Karena itu pantaslah kalau kata Rasulullah, amal orang-orang yang seperti itu akan dilipatgandakan ganjarannya seperti lima puluh kali ganjaran sahabat-sahabat Rasulullah saw.

Islam memanggil umatnya sekarang ini untuk tampil sebagai ghuraba , untuk menjadi para pembaharu , untuk menjadi orang yang memperbaiki masyarakat ketika masyarakat sudah rusak, orang yang mau memelihara kebersihan dirinya ketika kekotoran sudah dianggap sebagai kebudayaan, orang yang melengkapi yang kurang; memenuhi yang hilang, yang mau memelihara agamanya walaupun ia harus merasa seperti memegang bara ditangannya. Sebab , walaupun kelompok ghuraba ini kecil, ia akan berpengaruh besar di masyarakat sekitarnya. Kalau kelompok ghuraba ini telah hilang. Hilanglah sudah peluang bagi masyarakat untuk memperbaharui dirinya . Allah SWT berfirman :
"Andaikan dahulu sebelum kamu ada orang-orang yang memiliki keistimewaan, yang mampu mencegah umat dari kerusakan dibumi, tentu tidak akan terjadi kebinasaan umat yang terdahulu.
Sayang, "Firman Allah" hanya sedikit saja orang yang mau berbuat itu, yaitu golongan yang kamu selamatkan diantara mereka. Adapun orang-orang yang zhalim akan mengikuti orang-orang yang berbuat kemewahan dimuka bumi. Dan mereka berbuat dosa. Dan Tuhan mu tidak akan membinasakan satu negeri dengan kezhaliman, adalah ditengah-tengah masyarakat itu ada kelompok yang memperbaiki masyarakat itu "
(Qs 11:116-117).

Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri apabila dinegeri itu masih ada kelompok ghuraba, kelompok orang asing, kelompok yang berbeda dengan kabilahnya, kelompok orang yang membawa keyakinannya dengan bersedia memikul resiko apapun yang dihadapinya. Rasulullah bersabda : "Berbahagialah orang-orang asing semacam itu."
Akhirnya kalau kita tidak sanggup menjadi ghuraba, maka berilah kesempatan pada orang lain untuk menjadi ghuraba . Kalau kita tidak sanggup menjadi ghuraba , kalau kita tidak sanggup menjadi orang yang mempertahankan keyakinan, belajarlah memberi toleransi kepada mereka yang mau menyatakan keyakinannya. Kalau kita tidak sanggup mengemukakan pendapat yang berbeda dengan kebanyakan orang, berilah kesempatan kepada orang lain untuk menyatakan pendapatnya yang berbeda. Kalau kita tidak sanggup memberikan manfaat kepada orang lain, maka paling tidak, kita tidak menjadi orang yang menimbulkan mudharat bagi orang lain.

1 komentar:

  1. Harrah's Online Casino queen joker
    Harrah's Online Casino is one of the best sites on the internet and sbobet ทางเข้า is 바카라 사이트 constantly adding new games to keep players hooked クイーンカジノ and having fun! If you are interested in

    BalasHapus

Pengikut